Selasa, 20 Juli 2010

Sang Juara

Semua kerja keras telah berbuah manis. Pengumuman pemenang voli tingkat nasional telah diumumkan serasa Dewi Fortuna sedang bersama tim voli mereka. Kerja keras selama sebulan terbayar dengan kemenangan yang gemilang.
Mentari menampakkan sinarnya kembali setelah bulan kembali keperaduannya. Hari ini merupakan hari yang sangat menggembirakan bagi klub bola voli SMA Tunas Jaya. Seperti biasa setiap hari senin diadakan Upacara Bendera dan apabila ada prestasi yang telah ditorehkan oleh siswa selalu diumumkan sebagai tanda penghargaan sekolah kepada siswa tersebut.
“ Selamat atas kemenangannya, terus tingkatkan dan teruslah membuat nama sekolah kita harum di tingkat nasional”. Ucap kepala sekolah dengan bangga
Tentu saja klub voli tersebut tidak dapat menahan rasa gembiranya, disertai dengan iringan tepuk tangan para siswa lain, ketua klub voli tersebut menyerahkan piala kemenangan kepada kepala sekolah.
Klub voli SMA Tunas Jaya terdiri atas Merlin sebagai kapten, Sarah, Anna, Rosita, Yanti, dan terakhir adalah Mari. Mereka semua satu kelas dan saling bersahabat sejak kecil.
“Hore…….akhirnya kita menang”. Teriak merlin
“Yuppy, tak sia-sia ku korbankan jiwa ragaku demi ini semua”. Sarah berlagak seperti pahlawan.
“Gaya kamu Sar, ayo kita makan bakso aja ntar aku bayarin deh.” Ucap Yanti
“Asyik, ternyata hari ini ditarktir lagi. I like ditraktir haahahahaa.” ucap Rosita
Mereka pun pergi kekantin bakso mas Pur yang merupakan langganan mereka . Dari kajauhan Mari dan Anna berlari dengan tergesa-gesa ke meja mereka untuk memberitahukan sesuatu yang sangat penting.
“Teman-teman di…..papan pengumuman ada, ada, da….” Mari terengeh-engah
“Ngomong opo kamu mar?? ngomong to yang bener dong… ucap Sarah
“Itu ada lomba voli tingkat kota yang akan diadakan akhir bulan ini dan yang menang akan mendapatkan hadiah 30 juta rupiah.” sambung Anna
“Wuidih banyak amat hadiahnya, kita yang menang tingkat nasional aja hadiahnya segitu.” Rosita tercengang
Terpancing atas hadiah yang menggiurkan mereka pun akhirnya sepakat untuk ikut serta dalam ajang lomba tersebut. Mereka yakin akan memenangkan lomba ini dengan mudah.
Waktu terus berputar dan tak terasa waktu perlombaan hanya tinggal lima hari lagi. Tapi….. karena mereka merasa mudah untuk memenangkan lomba ini sebab terukir dalam benak mereka apabila telah memenangkan tingkat nasional tingkat kota pun sangat mudah untuk dimenangkan, itulah yang menyebabkan mereka hanya mengalir seperti air tanpa melakukan latihan yang mumpuni untuk memenangkan lomba itu. Akhirnya terciptalah dibenak mereka pikiran praktis tersebut.
“Kita tak usah latihan kita kan sudah menang tingkat nasional, jadi kalau lomba kayak gini sih kecil…” ucap Merlin
“Betul….betul buang tenaga dan waktu kita pasti menang walau tanpa latihan” balas Anna
Ajang lomba yang ditunggu pun digelar dengan meriah. Ketika final klub voli SMA Tunas Jaya melawan klub voli SMA Tunas Harapan. Klub voli SMA Tunas Jaya yang digawangi oleh Merlin, sementara klub voli SMA Tunas Harapan yang digawangi oleh Keyla.
“Bermain sportif.” Keyla menyalami Merlin
“Tentu lah, tapi jangan kecewa apabila kalian kalah.” Ucap Merlin angkuh
“Kami akan memberikan yang terbaik.”
Pluit pun sebagai tanda pertandingan dimulai telah dibunyikan oleh wasit, Klub voli SMA Tunas Jaya kewalahan menghadapi klub voli SMA Tunas Harapan. Merekapun kalah telak. Tentunya penyebab kekalahan itu adalah tak adanya latihan yang diadakan sebelum lomba dimulai. Akhirnya timbulah penyesalan dalam diri mereka, jika ingin menjadi juara tidak boleh bersikap pasif dan tak boleh berpikir praktis untuk memenangkan pertandingan. Walaupun telah memenangkan lomba tingkat nasional belum tentu itu sebagai jaminan. Dan memang penyesalan selalu datang terakhir.
“Kita kalah telak.”ucap Sarah dengan sedih
“Jangan kecewa masih ada ajang lomba akhir tahun ini dan persiapkan Timmu sebaik mungkin.” Keyla memberi semangat
“Oke…. Kami akan berusaha.”
Kekalahan yang telah diterima Klub voli SMA Tunas Jaya membuat mereka menjadi giat berlatih. Mereka terus berlatih dan terus berlatih, kerjasama antara merekapun saling menguat, mereka saling bahu-membahu untuk dapat memenangkan lomba itu.. Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka telah berubah dan ingin memberikan yang terbaik. Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, akhir tahun pun kian mendekat. Klub Voli SMA Tunas Jaya melaksanakan latihan terakhir. Akhirnya lomba pekan olaraga pun dilaksanakan SMA Tunas Jaya terus meluncur mengalahkan lawan-lawannya, tibalah di final Klub voli SMA Tunas Jaya kembali harus melawan Klub voli SMA Tunas Harapan.
Perlawanan yang sengit ditunjukkan masing-masing tim. Sorak sorai penonton menambah ketegangan perlombaan. Akhirnya yang terbaiklah yang memenangkan perlombaan yaitu Klub voli SMA Tunas Jaya yang menang dengan skor tipis. Mereka pun menyadari bahwa sang juara bukanlah yang telah memenangkan lomba tingkat nasional, tetapi sang juara adalah seseorang yang memiliki mental juara yaitu tidak bersikap pasif tetapi harus aktif, tidak berpikir praktis tapi harus disiplin berlatih, dan yang paling penting adalah kerjasama tim, serta tak menganggap enteng lawan.

Selesai
karya Nur Saadah :)

SMAN 2 Palangkaraya Karya Rone Pascal


SMAN 2 PALANGKARAYA
Rone Pascal, X-1
Saat pertama kali ku memasuki pintu gerbangmu
Pepohonan hijau dan bangunan kokoh menyambutku
Tawa riang warga SMADA mengiringi hari-hariku
Tak ada rasa sedih dan duka saat di SMA 2
Reff :
Mungkin benar kata orang
Masa terindah adalah masa SMA

Rone Pascal

RONE PASCAL  !!!
Awal masuk kelas ini, aku merasa kelas ini beda. Di kelas ini banyak yang memiliki sifat yang unik . Tapi diawal pertemuan terasa kurang enak, karena di kelas ini memiliki kelompok masing-masing. Teman-teman yang dari SMPN 2 ngumpul sama teman-teman yang SMPN2 aja, begitu juga dengan yang dari SMP Katolik, SMPN 1, dan MTsN 1. Kadang-kadang aku merasa kasihan pada teman-teman yang gak punya kelompok. Tapi lama kelamaan aku dan temanku Normi mulai kenalan sama teman-teman yang berasal dari luar kota dan beda sekolah. Tapi setelah beberapa lama, kelas ini tidak lagi berkelompok-kelompok seperti awal masuk itu. Semua sudah seperti keluarga, ngumpul bareng en` sometimes kami jalan bareng lhoo, meskipun gak sering banget.
Lama kelamaan, aku punya sahabat yang begitu baik yaitu Agnes, Lia, Annisa, Tirsa, Normi, dan Rani. Diantara kami ber-7 ini, hanya satu yang beda keyakinan yaitu Agnes. Meskipun beda keyakinan kami saling menghormati kalau waktunya kami solat, Agnes rela menunggu kami buat solat. Dan kalau waktunya Agnes ke gereja kami mencari waktu berkumpul setelah dia pulang dari gereja. Pokoknya persahabatan kami ini udah terasa klop banget. Kalau ada masalah, paling-paling marahannya cuma beberapa jam doang terus ntar baik lagi deh. hee  Bersahabat sama mereka ini seru banget, gak bisa diungkapin sama kata-kata deh pokoknya  (alay.nya mulai kambuh ni )
Tapi sebenarnya teman-teman di kelas gak kalah seru ma persahabatan kami. Kami di kelas punya gelar masing-masing  lhoo . Ku sebutin satu satu deh :
Agnesia Gloria : si pesek “:D”
Aprilia Retnaning : si pendiam
Annisa Rizki Ananda : menye “:D”
Angga Eka Harap : si babe “:D”
Aulia Sukma Sari : belo’ “:D”
Ari Widodo : hipo
Brian Pratama : teluy daday “:D”
Dea Juneta : junet “:D”
Dheo Septian : abang dheo
Hariyani Winneyni : winey guguk “:D”
Harry Zentino : azen en si tukang GR “:D”
Heldios Pranata : (netral-netral saja)
Istighfaris Rizki : encong “:D”
I Made Agus : made / bagus “:D”
Kuncoro Rizki : mucor “:D”
Lia Nuraini : (netral-netral saja)
Laksita Kusuma Wijayanti : mba’ chitaa
Meri Anggraini : si tomboy
Muhammad Radhi Fadlillah : Professor en si Ndut “:D”
Nopli Heritawan : si pely “:D”
Norman : dayak asli
Normi Ananda Fauziah : si manja
Piarani Apriliani : si kecil “:D”
Puput Fatimah : big bos “:D”
Rahmat Alfandi : banyak gaya
Rara Anggraeni : (netral jja, jadi gak punya gelar)
Rina Wedsty Anggreani (aku) : miss alay “:D”
Ruth Karina Binti : uthee
Rizki Fajar : si boem “:D”
Ryan Aditya : emon
Sifera Patricia Maity : sifera swan
Sonia Carolina : model Sonia
Tirsa Nadhifah Ayuningtias : si jamur “:D”
Vinka Meliari : si upin “:D”
Yoshua Wardana : abang chua

Gelarnya lucu-lucu dan aneh-aneh kan. hahag “:D”

Tapi sayangnya, sekarang kami pisah cz kami dah naik kelas dan salah satu teman kami yang juga harus pindah. Waht, bakalan pisah sama teman-teman yang kaya mereka ni. Ntar gag bisa lagi cerita bareng, ketawa bareng, en` jalan-jalan bareng. Aduh, gag rame nih pisah ma mereka. “”
Meskipun pisah, kisah selama ni gag akan aku lupain. Dari kelas inilah aku belajar banyak hal. Dari yang mecahin masalah bareng, rundingan buat ngerayain ulang tahun guru, buat ngerjain teman yang lagi ulang tahun, dan pokoknya masih banyak lagi. Teman-teman di kelas ini kompak banget, gak pernah rasanya aku temuin teman-teman sekompak mereka ini. I LOVE RONE PASCAL .